Minggu, 04 November 2018

Membangun Komunikasi Efektif Bersama Buah Hati 
Oleh : Nurul Inayati, S.Pd. SD, M.Si
Orang dewasa pada umumnya tidak mengalami kesulitan ketika memberikan pengarahan atau menjelaskan hal-hal tertentu pada anak. Tetapi sering kali mengalami kesulitan berkomunikasi jika melibatkan perasaan,baik itu perasaan kita sebagai orang tua maupun perasaan anak itu sendiri.
Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang hangat, kerja sama,dan rasa dihargai. Dari komunikasi yang efektif dengan orang tua anak akan mendapatkan inspirasi untuk melakukan yang diharapkan ,memecahkan masalah mereka sendiri, dan menumbuhkan konsep diri yang positif. Sebaliknya komunikasi yang buruk menciptakan anak yang tidak mau mendengarkan nasehat orang tua,konflik,pertengkaran,serta perasaan tidak dihargai.
Contoh komunikasi efektif antara orang tua dan anak telah dicontohkan oleh Nabi Ibrohim As ketika mendapat perintah dari Allah Swt untuk menyembelih putranya yaitu Nabi Ismail As.
Status kita sebagai orang tua tidak membuat kita berkuasa penuh atas diri anak dan kehidupannya. Dan status anakpun tidak menjadikannya sebagai obyek yang tak berdaya. Anak memiliki pemikiran,kehendak,dan kecenderungan sendiri sehingga komunikasi dengan orang tua akan berjalan dengan baik jika kedua pihak sama-sama terlibat. Orang tua yang mengabaikan anak adalah orang tua yang otoriter.
Menurut Ihsan Baihaqi (2015) sikap otoriter ini terbangun dari beberapa kebiasaan yaitu :
• Menganggap anak –anak terlalu kecil,tidak tahu apa-apa,sehingga tidak perlu dilibatkan.Dan menganggap pendapat orang tualah yang paling benar karena didasari kematangan,pengalaman, dan pengetahuan.
• Ingin memberikan solusi instan,sehingga tidak memberi kesempatan pada anak untuk berproses.
• Percaya bahwa orang tua yang berhasil adalah orang tua yang ditakuti oleh anaknya.
• Merasa memiliki kekuasaan untuk berbuat,berbicara, dan memutuskan apapun bagi anak dengan dalih “Demi kebaikan anak”.

Sekarang marilah kita tanyakan pada diri kita masing-masing. Sudahkah kita menjalin komunikasi yang efektif dengan anak-anak kita? Jikalau sudah ….mari terus kita budayakan. Jikalau belum…tidak ada kata terlambat untuk memulainya.

Berikut kami paparkan kiat-kiat komunikasi efektif antara orang tua dan anak.Akan tetapi tingkat keberhasilan tergantung pada masing-masing individu. Jika salah satu metode tidak berhasil, carilah metode lain yang tepat untuk anda.

1.Komunikasikan Penerimaan
Jika anak tahu orang tua menerima dia apa adanya,dia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mudah berkomunikasi dengan orang lain.Sehingga dia akan mudah berbagi perasaan dan permasalahannya.

2.Berbicara dengan Anak,Bukan kepada Anak.
Berbicara dengan anak berarti komunikasi dua arah,bergantian bicara dan mendengarkan.Sementara itu berbicara kepada anak berarti komunikasi satu arah yang hanya berisi perintah dan nasehat.Tentu beda bukan….?

3.Biarkan anak berfikir sendiri.
Mintalah anak memikirkan sendiri apa yang mesti dia lakukan. Bukan dengan perintah
“Cucilah baju-baju kotor ini !” yang hanya berujung pada penolakan atau muka masam.Tapi mulailah dengan kalimat “Apa yang akan kamu lakukan dengan baju-baju kotor ini?” Tentu lebih enak didengar bukan ?

4.Gunakan kalimat positif
Mulailah merubah kalimat negatif menjadi kalimat positif yang lebih menyenangkan seperti :
Jangan menggambar di tembok! ………………….Kamu boleh menggambar di kertas ini.
Jangan membanting pintu !..................Tolong,tutuplah pintu pelan-pelan.

5.Gunakan pesan “Aku “ untuk menyampaikan pikiran dan perasaan.
Contoh pesan “Kamu “ diubah menjadi pesan “ Aku”.
Kamu membuat kamar ini berantakan ………………Bunda perlu bantuan beres-beres.
Kamu mengganggu saja ………………….Ayah masih capek,kamu bermain sendiri aja ya.

6.Lakukan kontak mata. Kontak mata akan meningkatkan komunikasi.Ketika kita berbicara dengan anak berjongkoklah atau duduk di depan mereka,sehingga wajah anak berhadapan dengan wajah anda.

7.Tidak menyela dan mencela anak ketika anak sedang berbicara kepada anda. Dengarkan dengan seksama,penuh perhatian.Jika kita ingin menyampaikan tanggapan sampaikanlah lain waktu atau tunggu setelah ia selesai bicara.

8.Dapatkan perhatian anak sebelum anda berbicara. Panggil namanya dan tunggu sampai dia memeperhatikan anda,barulah anda bicara.
Contoh : “Dhiva” (Tunggu sampai dia berhenti dengan buku mewarnainya dan menoleh pada anda)
“ Ayo,makan malamnya sudah siap!”

9.Sesuaikan bahasa anda dengan perkembangan anak. Untuk anak-anak kecil,gunakan kalimat –kalimat pendek yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman anak.Jangan sampai anak tidak memahami apa yang kita inginkan karena bahasa kita yang terlalu tinggi atau berbelit-belit.

10.Keteladanan.
Komunikasi bisa berlangsung tanpa kata. Satu tindakan nyata jauh lebih efektif daripada seribu kata-kata. Karena itu mengajari anak melalui teladan adalah cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai tanpa harus banyak bicara. Karena pelajaran yang diberikan secara verbal harus pula ditunjjukkan lewat tindakan nyata.

Kiat di atas hanyalah sekelumit cara untuk membina komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.Tentu saja masih banyak kiat-kiat yang lain yang bisa dipraktikkan oleh ayah dan bunda. Dengan komunikasi efektif akan menciptakan interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak. Tidak ada lagi bentakan-bentakan,kata-kata kasar,maupun muka masam karena semuanya bisa dikomunikasikan dengan baik.
Sudahkah kita mempraktikkannya????Jikalau belum mulailah dari sekarang,karena tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebaikan
( Dikutip dengan perubahan dari buku “Yuk,Jadi Orang Tua Shalih!Sebelum Meminta Anak Shalih” ,Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari )

channel kita